Total Dissolved Solids (TDS) atau Total Padatan Terlarut adalah ukuran konsentrasi total dari semua zat anorganik dan organik yang terlarut dalam air, termasuk mineral, garam, logam, dan ion lainnya.
Nilai TDS diukur dalam satuan miligram per liter (mg/L) atau sering disamakan dengan part per million (ppm).
1. Komponen TDS
TDS terdiri dari partikel-partikel yang lolos dari saringan ultra halus, yang sebagian besar adalah:
- Mineral Anorganik: Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+), Natrium (Na+), Kalium (K+).
- Garam: Klorida (Cl−), Sulfat (SO42−), dan Bikarbonat (HCO3−).
- Logam Berat: Timbal, Arsenik, Kadmium (jika air terkontaminasi).
- Senyawa Organik: Beberapa senyawa organik yang terlarut.
2. TDS dan Kualitas Air Minum
TDS adalah indikator penting dalam pengolahan air minum karena memengaruhi tiga aspek utama:
Rasa dan Bau: TDS yang tinggi sering kali membuat air terasa payau, asin, pahit, atau memiliki rasa yang tidak enak karena konsentrasi mineral yang berlebihan.
Kesehatan: TDS yang sangat tinggi (terutama jika mengandung logam berat atau nitrat) dapat berbahaya. Selain itu, air dengan TDS di atas batas maksimum dapat membebani ginjal.
Kekerasan Air: Kandungan Ca2+ dan Mg2+ yang tinggi berkontribusi pada kesadahan air, menyebabkan kerak pada peralatan.Rasa dan Bau TDS yang tinggi sering kali membuat air terasa payau, asin, pahit, atau memiliki rasa yang tidak enak karena konsentrasi mineral yang berlebihan.
3. Kontrol TDS dalam Industri AMDK
Dalam industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), kontrol nilai TDS sangat ketat karena harus sesuai dengan jenis produk dan Standar Nasional Indonesia (SNI):
A. Air Mineral (Air Baku Alami)
- Tujuan pengolahan adalah menjaga mineral alami.
- Filter yang digunakan: Pasir Silika, Karbon Aktif.
- Nilai TDS (SNI Umum): Biasanya ditetapkan batas maksimum 500 mg/L (Sesuai Permenkes dan SNI air minum secara umum).
B. Air Murni (Air Demineral)
- Tujuan pengolahan adalah menghilangkan hampir semua mineral.
- Filter yang digunakan: Reverse Osmosis (RO).
- Nilai TDS (SNI Air Demineral): Sangat rendah, biasanya maksimum 10 mg/L (Sesuai SNI Air Demineral).
Reverse Osmosis (RO) adalah teknologi utama yang digunakan untuk mencapai kemurnian air karena mampu menolak 90-99% padatan terlarut dari air baku, menjadikannya metode paling efektif untuk menurunkan nilai TDS secara drastis.
4. Standar TDS di Indonesia
Menurut peraturan di Indonesia (misalnya Permenkes No. 492 Tahun 2010 dan SNI), batas maksimum TDS yang diperbolehkan untuk air minum adalah 500 mg/L.
Secara umum, penilaian kualitas air minum berdasarkan TDS adalah:
3. Kontrol TDS dalam Industri AMDK
Dalam industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), kontrol nilai TDS sangat ketat karena harus sesuai dengan jenis produk dan Standar Nasional Indonesia (SNI):
A. Air Mineral (Air Baku Alami)
Tujuan pengolahan adalah menjaga mineral alami.
Filter yang digunakan: Pasir Silika, Karbon Aktif.
Nilai TDS (SNI Umum): Biasanya ditetapkan batas maksimum 500 mg/L (Sesuai Permenkes dan SNI air minum secara umum).
B. Air Murni (Air Demineral)
Tujuan pengolahan adalah menghilangkan hampir semua mineral.
Filter yang digunakan: Reverse Osmosis (RO).
Nilai TDS (SNI Air Demineral): Sangat rendah, biasanya maksimum 10 mg/L (Sesuai SNI Air Demineral).
Reverse Osmosis (RO) adalah teknologi utama yang digunakan untuk mencapai kemurnian air karena mampu menolak 90-99% padatan terlarut dari air baku, menjadikannya metode paling efektif untuk menurunkan nilai TDS secara drastis.
4. Standar TDS di Indonesia
Menurut peraturan di Indonesia (misalnya Permenkes No. 492 Tahun 2010 dan SNI), batas maksimum TDS yang diperbolehkan untuk air minum adalah 500 mg/L.
Secara umum, penilaian kualitas air minum berdasarkan TDS adalah:
<300: Sangat baik (rasa air segar)
300−600: Baik (masih dapat diterima)
600−900: Cukup/Wajar (rasa air mulai kurang enak)
>900: Buruk/Tidak Direkomendasikan
Catatan Penting:
Konsumsi air dengan TDS 0 mg/L atau mendekati nol (seperti air hasil RO murni yang tidak diremineralisasi) dianggap aman, tetapi banyak ahli kesehatan merekomendasikan air minum idealnya memiliki sedikit kandungan mineral (TDS >100mg/L) demi rasa yang lebih baik dan untuk tujuan hidrasi mineral yang seimbang.Catatan Penting:
Konsumsi air dengan TDS 0 mg/L atau mendekati nol (seperti air hasil RO murni yang tidak diremineralisasi) dianggap aman, tetapi banyak ahli kesehatan merekomendasikan air minum idealnya memiliki sedikit kandungan mineral (TDS >100mg/L) demi rasa yang lebih baik dan untuk tujuan hidrasi mineral yang seimbang.