Setelah mendapatkan Sumber Air Baku yang prima dan legalitas yang kuat melalui IPAB, fokus selanjutnya adalah mencegah kontaminasi. Di sinilah peran vital Sanitasi dan Higiene muncul. Dalam industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), sanitasi dan higiene adalah dua pilar utama yang menentukan apakah air murni yang kita peroleh dari alam akan tetap murni saat sampai ke tangan konsumen.
Sanitasi mengacu pada upaya menjaga kebersihan lingkungan dan fasilitas produksi (gedung, mesin, lantai, drainase, dan udara) untuk meminimalisir risiko bahaya kesehatan. Sementara itu, higiene merujuk pada praktik kebersihan individu karyawan (pakaian, tangan, dan kesehatan).
Jargon ini wajib diimplementasikan secara terintegrasi melalui standar Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) atau yang dikenal secara internasional sebagai Good Manufacturing Practice (GMP). Penerapan CPPOB/GMP adalah prasyarat mutlak untuk mendapatkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI dan Izin Edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Mengapa Sanitasi dan Higiene Tidak Bisa Ditawar?
Bagi industri AMDK, kontaminasi mikrobiologis adalah ancaman terbesar. Air yang keluar dari sumur bor sudah disterilkan, tetapi bakteri, virus, atau jamur dapat masuk kembali selama proses pengolahan, pengisian, dan pengemasan jika standar sanitasi diabaikan.
Pentingnya fokus pada Sanitasi dan Higiene di pabrik AMDK adalah:
- Mencegah Kontaminasi Silang: Memastikan tidak ada perpindahan mikroorganisme dari area kotor (seperti limbah atau personel) ke area bersih (jalur produksi dan filling room).
- Menjaga Umur Simpan (Shelf Life): Produk yang diproses dalam lingkungan saniter memiliki umur simpan yang lebih panjang dan kualitas yang lebih stabil.
- Memenuhi Standar Regulasi: Kepatuhan terhadap persyaratan kebersihan adalah syarat wajib untuk perizinan BPOM dan SNI.
- Membangun Kepercayaan Konsumen: Higiene adalah janji utama kepada konsumen bahwa produk kita aman dikonsumsi.
Elemen Utama Penerapan Sanitasi & Higiene
Penerapan Sanitasi dan Higiene dalam bisnis AMDK harus mencakup tiga elemen utama: Lingkungan, Peralatan, dan Personel.
1. Fasilitas dan Lingkungan Pabrik (Sanitasi)
- Bangunan dan Tata Letak: Bangunan harus didesain agar mudah dibersihkan dan dialiri air. Lantai harus kedap air, tidak licin, dan memiliki saluran drainase yang baik. Ruang pengisian (filling room) harus bertekanan positif dan steril.
- Zona Perlindungan: Lokasi pabrik harus bebas dari sumber pencemaran (misalnya, berjarak minimal 60 meter dari kandang hewan atau tempat penimbunan limbah).
- Fasilitas Sanitasi: Ketersediaan fasilitas cuci tangan dengan air mengalir, sabun, dan desinfektan, serta toilet yang terpisah dari area produksi.
2. Peralatan dan Mesin (Sanitasi)
- Bahan Food Grade: Semua peralatan yang kontak langsung dengan air produk, termasuk tangki penampungan, pipa, dan mesin pengisian, harus terbuat dari bahan food grade (seperti stainless steel) yang tidak melepaskan zat berbahaya.
- Prosedur Pencucian dan Sanitasi (CIP/SIP): Wajib menerapkan prosedur Cleaning in Place (CIP) dan Sanitization in Place (SIP) secara berkala menggunakan bahan kimia pembersih dan desinfektan yang aman (misalnya ozon, klorin, atau PAA) pada seluruh jalur pipa dan tangki.
3. Karyawan dan Pelatihan (Higiene)
- Kesehatan Karyawan: Semua pekerja yang kontak langsung dengan produk harus memiliki surat keterangan sehat dan wajib menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.
- Pakaian Kerja: Karyawan wajib mengenakan pakaian kerja yang steril dan lengkap di area produksi, meliputi:
- Seragam: Baju dan celana khusus pabrik.
- Penutup Kepala (Hair Net): Untuk mencegah rambut jatuh.
- Masker: Untuk menahan tetesan air liur dan pernapasan.
- Sarung Tangan dan Sepatu Khusus: Hanya digunakan di area produksi.
- Edukasi Higiene: Pelatihan rutin tentang cara mencuci tangan yang benar dan larangan seperti merokok, makan, atau meludah di area produksi.
Sanitasi dan Higiene adalah investasi jangka panjang. Dengan mengadopsi prosedur ini secara ketat, perusahaan AMDK tidak hanya memenuhi standar regulasi tetapi juga menjaga kualitas dan reputasi merek di mata pasar.