Ozonisasi adalah proses pengolahan air yang menggunakan gas Ozon (O3​) sebagai disinfektan. Ozon adalah bentuk allotropi oksigen yang sangat kuat (oksidator yang jauh lebih kuat daripada Klorin) dan umum digunakan dalam industri AMDK untuk menjamin sterilitas produk.

Cara Kerja Ozonisasi dalam AMDK

Proses ozonisasi terjadi setelah air baku melewati tahap filtrasi (penyaringan) dan pengolahan awal:

  1. Pembentukan Ozon: Ozon tidak dapat disimpan dan harus diproduksi di tempat (in-situ) menggunakan alat yang disebut Ozone Generator. Alat ini mengubah gas Oksigen (O2​) menjadi Ozon (O3​) dengan melepaskan energi listrik tegangan tinggi (Corona Discharge) atau menggunakan sinar ultraviolet (UV).
  2. Injeksi dan Kontak: Gas ozon yang dihasilkan kemudian diinjeksikan dan dicampur ke dalam air yang mengalir di dalam reaktor ozon (contact tank).
  3. Desinfeksi: Ozon memiliki daya oksidasi yang sangat kuat. Ketika berkontak dengan air, ia akan menyerang dan menghancurkan dinding sel mikroorganisme (bakteri, virus, kuman, jamur), sehingga mensterilkan air dengan cepat dan efektif.
  4. Residu Ozon: Sebagian kecil ozon sengaja dibiarkan tersisa dalam air (residu ozon) yang berfungsi ganda:
    • Membantu sterilisasi wadah (botol atau galon) saat proses pengisian (filling).
    • Memberikan efek pengawetan alami pada air dalam kemasan, menjaga rasa dan mencegah pertumbuhan mikroba selama masa simpan.

Kelebihan Ozonisasi

Ozon dipilih oleh industri AMDK karena menawarkan beberapa keunggulan signifikan dibandingkan desinfektan kimia lain, seperti Klorin:

Daya Bunuh Mikroba Tinggi: Ozon jauh lebih efektif dan bekerja lebih cepat dalam membunuh berbagai jenis patogen, termasuk yang resisten terhadap klorin.

Tidak Meninggalkan Residu Kimia: Setelah bereaksi, molekul O3​ akan terurai kembali menjadi Oksigen (O2​). Ini berarti air tidak memiliki residu kimia berbahaya dan tidak mengubah rasa, bau, atau warna air (kecuali pada kasus Bromat).

Memperbaiki Sifat Fisik Air: Ozon membantu mengoksidasi senyawa organik dan anorganik yang menyebabkan bau, rasa, atau warna tidak sedap pada air, sehingga air terasa lebih segar dan murni.

Sterilisasi Kemasan: Residu ozon dalam air dapat ikut mensterilkan bagian dalam kemasan (galon/botol) sesaat sebelum ditutup.Daya Bunuh Mikroba Tinggi Ozon jauh lebih efektif dan bekerja lebih cepat dalam membunuh berbagai jenis patogen, termasuk yang resisten terhadap klorin.

Kekurangan dan Tantangan Kritis: Pembentukan Bromat

Meskipun ozonisasi adalah metode desinfeksi yang unggul, tantangan terbesarnya adalah potensi pembentukan senyawa sampingan yang disebut Bromat.Kekurangan dan Tantangan Kritis: Pembentukan Bromat

Meskipun ozonisasi adalah metode desinfeksi yang unggul, tantangan terbesarnya adalah potensi pembentukan senyawa sampingan yang disebut Bromat.

Apa itu Bromat? Bromat (BrO3−​) adalah senyawa yang terbentuk ketika ion Bromida (Br−) yang secara alami ada dalam air baku (terutama air tanah) bereaksi dengan Ozon (O3​) selama proses ozonisasi.

Bromat diklasifikasikan sebagai potensi karsinogen bagi manusia (berpotensi menyebabkan kanker) oleh otoritas kesehatan global.Untuk melindungi konsumen, SNI dan Badan POM menetapkan batas aman Bromat. Batas ambang yang diizinkan oleh SNI adalah maksimal 10 μg/L (10 parts per billion/ppb). Untuk mencegah Bromat melebihi ambang batas, produsen harus mengontrol ketat dua faktor utama: 1) Kadar Bromida dalam air baku (melalui pemilihan sumber air yang rendah Bromida atau pra-pengolahan khusus) dan 2) Konsentrasi dan Waktu Kontak Ozon yang digunakan.

Industri AMDK wajib menerapkan CPPOB dan memantau parameter Bromat ini secara berkala untuk memastikan produk mereka aman dan memenuhi standar SNI.Industri AMDK wajib menerapkan CPPOB dan memantau parameter Bromat ini secara berkala untuk memastikan produk mereka aman dan memenuhi standar SNI.